Jln. Maccini Raya No. 197 Makassar
Jln. Maccini Raya No. 197 Makassar
Search

TIM PKM STIK MAKASSAR LATIH KADER POSYANDU GOWA GUNAKAN APLIKASI CARA'DE UNTUK TANGANI STUNTING

TIM PKM STIK MAKASSAR LATIH KADER POSYANDU GOWA GUNAKAN APLIKASI CARA’DE UNTUK TANGANI STUNTING

Dalam upaya menekan angka stunting yang mencapai 23% di Kabupaten Gowa, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari STIK Makassar memulai program pemberdayaan kader Posyandu Anggrek di Dusun Embung, Desa Je’nemadinging.

Mulai 7 Juli 2025, sebanyak 10 kader posyandu akan mengikuti pelatihan intensif untuk beralih dari sistem pendataan manual ke sistem survei digital menggunakan aplikasi Keluarga CARA’DE.

Kegiatan yang diinisiasi oleh para dosen dan mahasiswa STIK Makassar ini bertujuan untuk mengatasi tantangan utama yang dihadapi para kader, yaitu proses pencatatan data keluarga berisiko stunting yang selama ini memakan waktu, tidak akurat, dan sulit diakses.

“Selama ini kami mencatat manual menggunakan kertas, lalu disimpan di lemari. Saat butuh data cepat, kami kesulitan mencarinya,” ungkap Nuraeni, Ketua Posyandu Anggrek.

“Ini menghambat upaya intervensi yang cepat dan tepat sasaran. Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari tim STIK Makassar.” jelasnya.

Menjawab permasalahan tersebut, tim PkM STIK Makassar yang diketuai oleh Esse Puji Pawenrusi menawarkan solusi berbasis teknologi. Tim memperkenalkan Aplikasi Keluarga CARA’DE, sebuah sistem yang dirancang untuk mendata dan memonitor ibu hamil, remaja putri, hingga bayi di bawah dua tahun (baduta) yang berisiko stunting.

“Tujuan utama kami adalah memberdayakan para kader sebagai garda terdepan kesehatan masyarakat. Dengan aplikasi ini, data menjadi lebih akurat, mudah diakses, dan dapat dimonitor oleh pihak terkait untuk pengambilan kebijakan yang lebih cepat,” jelas Esse Puji Pawenrusi, Ketua Tim PkM STIK Makassar.

“Keterampilan digital para kader akan meningkat, sehingga pelayanan kesehatan di tingkat posyandu menjadi lebih efektif.” tambahnya.

Program pemberdayaan ini akan dilaksanakan dalam delapan kali pertemuan dengan tiga metode utama: Pelatihan, Penerapan Teknologi, dan Pendampingan.

Rangkaian kegiatan akan dimulai dengan Focus Group Discussion (FGD) pada pertemuan pertama. Selanjutnya, pada pertemuan ketiga dan keempat, para kader akan mendapatkan pelatihan teknis mengenai cara menggunakan aplikasi Keluarga CARA’DE. Memasuki pertemuan kelima, kader akan langsung melakukan penerapan teknologi dengan menggunakan aplikasi tersebut untuk survei di lapangan.

“Kami tidak akan meninggalkan mereka setelah pelatihan. Pada pertemuan keenam hingga kedelapan, kami akan melakukan pendampingan secara intensif untuk memastikan para kader mahir dan nyaman menggunakan teknologi baru ini dalam tugas sehari-hari mereka,” tambah Suarni dan Sri, anggota tim pelaksana dari STIK Makassar.

Diharapkan, program ini tidak hanya meningkatkan efisiensi kerja kader Posyandu Anggrek, tetapi juga menghasilkan data stunting yang valid dan real-time. Data yang berkualitas ini akan menjadi dasar bagi intervensi yang lebih terarah, demi menurunkan prevalensi stunting dan menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan produktif di Kabupaten Gowa.

Related Posts